Mommies Daily – 10 Standar Kecantikan Paling Unik di Dunia, Bikin Geleng Kepala!
5 mins read

Mommies Daily – 10 Standar Kecantikan Paling Unik di Dunia, Bikin Geleng Kepala!

Standar kecantikan rupanya berbeda-beda di tiap daerah dan negara, tetapi banyak juga yang aneh dan unik seperti dalam daftar berikut ini!

Kalau bicara tentang standar kecantikan, apa yang ada di dalam bayangan Mommies? Cantik, putih, dan tinggi? Mungkin itu standar kecantikan di Indonesia tapi di era digital dan globalisasi saat ini tentu tahu, dong, kalau standar kecantikan di seluruh dunia itu berbeda-beda.

Perempuan pada khususnya, jadi sasaran standar kecantikan ini. Bahkan untuk mencapai standar tersebut diperlukan rangkaian perawatan yang tidak murah dan terkadang menyiksa. Ya, sejak peradaban manusia ada, perempuan telah menjalani berbagai macam perawatan kecantikan yang aneh.

BACA JUGA: 5 Jenis Operasi Plastik untuk Kesehatan, Bukan Sekadar untuk Kecantikan

10 Standar Kecantikan Ini Bikin Geleng Kepala

Nah, kini kita akan bahas beberapa standar kecantikan paling aneh di seluruh dunia. Adakah yang akrab dan pernah Mommies lakukan?

1. Kaki super kecil, China

Foto: Instagram @historyphotographed

Standar kecantikan ini pernah viral karena dalam banyak foto, digambarkan jika kondisi kaki gadis-gadis di China menjadi rusak karena sengaja dibentuk hingga pertumbuhannya terhambat. Dahulu di China, kaki kecil dianggap sebagai simbol kecantikan tertinggi.

Ada namanya praktik Golden Lotus, yang membuat para gadis ini membedong kaki mereka. Praktik ini membuat jari-jari kaki mereka dibengkokkan ke bawah dan tumit mereka didorong ke dalam. Hasilnya? Kaki kecil berukuran tiga inci yang diyakini membuat seorang wanita lebih anggun dan menarik.

2. Gigi hitam, Jepang

Foto: Instagram @borninfluenced

Tahukah Mommies kalau zaman dulu di Jepang, gigi hitam dianggap indah dan elegan. Membingungkan, ya, karena zaman sekarang gigi hitam itu tanda kurang higienis. Nah, praktik ini disebut ohaguro. Biasanya para bangsawan dan perempuan Jepang yang sudah menikah mewarnai gigi mereka hitam menggunakan campuran khusus. Semakin gelap, semakin baik, loh.

3. Diet Cacing Pita, Eropa

Foto: Pexels

Pada abad ke-19, beberapa perempuan di era Victorian, Inggris, mencoba diet yang disebut ‘diet cacing pita’. Ew, agak jijik, ya, tetapi ini benar terjadi, loh. Mereka menelan pil yang mengandung cacing pita bayi lalu berharap cacing tersebut akan memakan kalori berlebih.

Tentu saja pengetahuan semakin berkembang dan Mommies tentu tahu jika hal ini tidak berakhir baik. Cacing pita tumbuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

4. Menguras darah biar wajah tampak putih, atau pucat?

Di abad ke-6, kulit pucat menjadi tren di kalangan wanita bangsawan Eropa. Untuk mendapatkan tampilan pucat sehingga kulit wajah berwarna putih, beberapa perempuan rela melakukan hal ekstrem! Mereka rela menguras darah mereka sendiri agar terlihat lebih putih.

Tentunya ini bukanlah trik kecantikan yang sehat, ya. Namun gagasan tentang kulit pucat dan halus tetap populer selama berabad-abad.

5. Mesin untuk buat lesung pipi, Amerika

Foto: Instagram @dimpledug

Rupanya lesung pipi dianggap fitur yang cantik. Bahkan hingga sekarang anggapan ini masih bertahan, ya, Mommies. Nah, di tahun 1930-an Isabelle Gilbert menciptakan mesin lesung pipi. Alat ini dipasarkan sebagai tren kecantikan terbaru, tetapi sama sekali tidak nyaman.

Mesinnya terdiri dari ikat kepala dengan alat yang menekan pipi untuk menciptakan lesung pipi palsu.

6. Tulang tengkorak yang panjang, suku Maya

Pada zaman kuno di Amerika Tengah, suku Maya memiliki standar kecantikan yang unik alias kepala panjang berbentuk oval. Untuk mencapainya, orang tua akan mengikat papan atau alat di sekitar kepala bayi mereka saat tulang masih lunak. Jadi bisa dibentuk seiring Waktu.

Konon, memiliki tengkorak panjang dianggap sebagai tanda kecantikan dan status, menunjukkan bahwa seseorang berasal dari keluarga penting.

7. Wig rambut super besar

Foto: Instagram @conde.nasty

Pernah menonton film Marie Antoinette? Di film tersebut Kirsten Dunst memakai wig besar dan panjang ke atas. Pada abad pertengahan, wig ini sangat populer.

Karena banyak yang tidak bisa menumbuhkan rambut tebal, mereka mengenakan wig besar yang terbuat dari kerangka kayu dan rambut hewan. Sayangnya wig ini sering tidak bersih dan bahkan mengundang hewan kecil seperti tikus agar bersarang di dalamnya!

8. Dahi lebar pada masa Renaisans

Pada masa Renaisans, banyak perempuan percaya bahwa memiliki dahi tinggi dan lebar membuat mereka terlihat cantik dan cerdas. Mirip dengan anggapan di Indonesia kalau dahi lebar pertanda cerdas, ya.

Untuk mendapatkan tampilan tersebut, mereka akan mencabut atau mencukur garis rambut mereka. Bahkan terkadang alis agar dahi mereka terlihat lebih besar.

9. Leher panjang

Foto: Instagram @velitgazel

Di kalangan suku Kayan di Myanmar dan Thailand, leher panjang telah lama menjadi simbol kecantikan. Sejak usia dini, gadis-gadis mulai mengenakan kalung tembaga di leher. Jadi, seiring waktu, kalung-kalung tersebut menekan bahu dan tulang selangka mereka, menciptakan ilusi leher yang lebih panjang.

10. Gigi taring, Jepang

Foto: Pinterest

Hingga saat ini, beberapa perempuan Jepang memilih untuk memiliki gigi taring karena dianggap imut! Tren ini disebut yaeba dan dianggap menarik karena memberikan senyuman yang playful. Ada yang memang asli ada juga yang datang ke dokter gigi untuk rekues khusus mengikir gigi mereka.

BCA JUGA: Mau Cantik Tanpa Makeup? Pelajari Rumus Skincare Berikut Ini!

Ditulis oleh: Imelda Rahma

Cover: Freepik


News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door

Download Film

Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.